TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut ternyata punya alasan tersendiri menggandeng perusahaan rintisan alias startup asal Swiss, Mister Loo, untuk mengelola toilet di kawasan pariwisata, khususnya Danau Toba.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo RM Manuhutu, menjelaskan, pemerintah ingin meningkatkan standar sarana-prasarana toilet umum agar wisatawan nyaman saat melancong. Selama ini, ia menyebut pengelolaan toilet umum di destinasi wisata belum optimal.
“Kami ingin memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Paling tidak toiletnya tidak membuat kita pingsan atau trauma seumur hidup,” ujar Odo menirukan pernyataan Luhut dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Jumat, 19 Februari 2021. Sebelumnya Luhut mengungkapkan rencana menggandeng startup khusus itu membenahi toilet di kawasan pariwisata pada 14 Februari 2021 lalu.
Lebih jauh, Odo mengatakan pemerintah telah membahas rencana revitalisasi toilet di kawasan destinasi wisata sejak 2020. Menyitir data Travel and Tourism Competitiveness Index, Indonesia masih kalah dengan negara-negara lain di ASEAN dalam hal pengelolaan toilet dan sanitasinya.
Pemerintah pun, kata dia, mengajak berbagai pihak untuk berinvestasi di bidang sarana dan prasarana guna meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia. Tak hanya investor asing, penyediaan toilet umum juga dilirik perusahaan dalam negeri.
Dalam berbagai rapat yang juga dihadiri oleh PT Pertamina (Persero), Odo mengungkapkan perusahaan pelat merah itu bersepakat menyediakan fasilitas toilet sebanyak sepuluh unit di Danau Toba. Odo mengungkapkan, nantinya toilet-toilet yang dibangun di kawasan destinasi wisata bakal sekelas dengan toilet di pusat perbelanjaan mal.